Tuesday, September 23, 2014

Book Review : A Perfect Proposal

 
Judul : A Perfect Proposal
Pengarang : Katie Fforde
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 413 halaman
Diterbitkan pertama kali : 2011
Format : Paperback
Target : Dewasa
Genre : Romance
 
 
 
Hidup Sophie akan berubah selamanya...
 
Buku ini tentang? 
Kisah seorang gadis muda Inggris, Sophie Apperly, yang tumbuh sebagai anak bungsu di keluarga akademisi (ayah, ibu dan kakak-kakaknya), dan menjadi satu-satunya anggota keluarga non akademisi (bahkan tidak kuliah). Kecintaan Sophie bukan pada bidang akademis melainkan pada jahit-menjahit, merombak pakaian loak, mendandani barang lama menjadi seperti baru, pokoknya pada hal-hal yang oleh keluarga besarnya dianggap tak berguna.

Karena profesi sebagai akademisi tak mendatangkan banyak uang, maka keluarga Sophie hidup pas-pasan (nyaris miskin) walaupun mereka tinggal dalam rumah besar. Dalam buku ini dituturkan kisah Sophie yang "diumpankan" keluarganya untuk mengurus seorang kerabat (Paman Eric) yang kaya raya, tua, tak menikah dan tak memiliki ahli waris, dengan demikian keluarganya berharap agar mereka bisa mendapatkan warisan melalui Sophie. Sophie yang tulus dan periang segera membuat Paman Eric jatuh hati (walaupun tetap pelit padanya) dan menceritakan soal hak-hak pengeboran yang dimiliki keluarga mereka dari jaman dahulu namun kini terpecah belah karena tidak ada yang berusaha mengumpulkan hak-hak itu. Paman Eric menceritakan tentang kerabat yang menjadi kunci pengumpulan hak-hak itu saat ini ada di Amerika.

Pada saat yang bersamaan, Sophie mendapatkan pekerjaan di Amerika melalui sahabatnya Milly yang tinggal di New York. Pekerjaan sebagai nanny (yang dikecam keras oleh keluarga besarnya), namun Sophie berharap pekerjaan itu bisa membuatnya mencari tahu tentang kerabat di Amerika yang mengumpulkan hak-hak pengeboran.

Tanpa diduga, setibanya di Amerika keluarga yang akan mempekerjakannya tiba-tiba membatalkan secara sepihak. Akibatnya Sophie jadi luntang-lantung tanpa pekerjaan jelas dan hanya menumpang di apartemen Milly. Pada suatu momen ketika Sophie mengikuti pameran di tempat kerja Milly, Sophie bertemu dengan Matilda, seorang nenek kaya raya yang berasal Inggris dan cucu pengacaranya yang angkuh, Luke.

Matilda dengan segera jatuh hati pada Sophie yang tulus dan ceria (dan asal Inggris!), sementara Luke penuh prasangka dan curiga bahwa Sophie hanya akan memanfaatkan neneknya dan harta bendanya. Matilda kemudian mengundang Sophie ke rumah mewahnya di Connecticut untuk merayakan Thanksgiving bersama keluarganya, dan cerita pun bergulir di seputar lika-liku komedi romansa antara Sophie, gadis periang, gigih, dan super pengiritan (karena miskin) dan Luke yang menawan, angkuh, kaya raya dan tak pernah memusingkan soal uang.

Mengapa memilih buku ini?
A Perfect Proposal adalah buku Katie Fforde kedua yang saya baca setelah Summer of Love. Cerita khas Katie Fforde yang ringan, ceria dan khas chicklit, cocok dijadikan bacaan ringan sambil duduk santai di sofa dan ngemil, jenis bacaan yang bisa dibaca sambil lalu dan tidak perlu berpikir keras :D. Buat saya ini jalan keluar yang manis setelah a hectic week at work. Soalnya kalau habis melalui minggu yang penuh perjuangan trus diakhiri dengan buku-buku Pramoedya Ananta Toer, misalnya, rasanya bisa bikin kram otak. :D

Hal yang disukai dari buku ini?
Ringan, manis dan menyenangkan untuk teman bersantai. And it always have a happy ending. Tokoh-tokoh utamanya khas chicklit, muda, modern, dan masa kini, terasa dekat dengan dengan kehidupan sehari-hari.

Saya menyukai bagian dimana dompet Luke hilang di Inggris dan dia terpaksa hidup menumpang sepenuhnya pada Sophie yang selalu kekurangan uang. Luke terpaksa mengikuti gaya hidup Sophie yang super irit, berdesakan naik kendaraan umum kemana-mana, makan fish and chips melempem dan roti bekal yang dibawa dari rumah, serta (yang paling parah) memakai pakaian yang dibeli di toko loak. :D

Hal yang kurang disukai dari buku ini?
Tipikal ceritanya tidak terlalu berbeda novel Katie Fforde sebelumnya yang nyiklit banget. Kalau anda adalah penggemar cerita dengan alur yang bervariatif, anda akan lekas bosan membaca buku ini. Kemudian ada beberapa konten mengenai hak-hak pengeboran yang lumayan berat dan tidak dijelaskan secara detail sehingga saya juga tidak terlalu paham menangkap maksudnya. Mungkin kurang lebih maksudnya adalah warisan hak sebagai pemilik tanah yang di bawahnya terdapat berliter-liter galon minyak bumi siap dibor, tapi karena tidak dijelaskan lebih lanjut jadi ya tema hak-hak pengeboran itu hanya sekedar sambil lalu saja. Intinya Sophie berjuang untuk memperoleh hak-hak pengeboran itu, dia berhasil mendapatkannya (dengan bantuan banyak pihak, terutama Luke tentunya!) dan sebagai imbalannya dia menjadi kaya raya, sumber minyak bumi gitu loh.

Ada lagi bagian dimana Sophie dan Luke berselisih paham karena Ali (karyawan Luke yang cantik, elegan dan sempurna dan bersikap seolah-olah dia pacar Luke), bahkan Ali menggelapkan uang yang dikirim Sophie untuk membayar jasa profesional Luke, namun tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana nasib Ali selanjutnya setelah Luke menyadari hal tersebut. Sebagai pembenci tokoh antagonis :D kan ingin rasanya melihat bagaimana Luke mendamprat atau bahkan mengusir Ali dan membuatnya patah hati mutlak setelah sempat memporakporandakan hidup Sophie. :D

Karakter favorit:
Sophie Apperly. Sifatnya yang tulus, periang dan jago pengiritan, serta kesukaannya menjahit dan merombak barang lama menjadi baru (secara saya sendiri juga suka hal-hal yang berbau handmade).

Berapa bintang:
Ceritanya ringan, cukup menghibur, cocok dijadikan bacaan wiken yang santai dan bisa dibaca sambil lalu. Saya cukup menikmati buku ini dan memberikan rating tiga setengah bintang.

post signature

No comments:

Post a Comment