Thursday, December 4, 2014

Book Review : Can You Keep A Secret?


Judul : Can You Keep A Secret?

Pengarang : Sophie Kinsella
Penerjemah : Siska Yuanita
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 479 halaman
Diterbitkan pertama kali : September 2003
Format : Paperback
Target : Dewasa
Genre : Romance Fiction (chicklit)


Emma Corrigan, seperti gadis-gadis lain di dunia, memiliki beberapa rahasia kecil.

Rahasia yang disembunyikannya dari ibunya :
1. Sammy si ikan mas bukan ikan yang sama dengan milik Mum dan Dad dulu.

...dari pacarnya:
2. Ukuranku nomor 12. Bukan 8, seperti yang dikira Connor.
3. Aku selalu menganggap Connor mirip Ken. Ken temannya Barbie.

...dari rekan-rekan kerjanya:
4. Kalau Artemis bertingkah menyebalkan, aku menyiram tanamanntya dengan jus jeruk.
5. Akulah yang bikin macet mesin fotokopi kapan itu. Setiap kali.

Rahasia-rahasia yang tidak akan diungkapkannya pada siapapun di dunia:
6. G-string-ku sama sekali tidak nyaman dipakai.
7. Aku tidak tahu apa kepanjangan NATO. Bahkan aku tidak tahu apa NATO itu.

Lalu pada suatu hari di pesawat, Emma mengungkapkan semuanya kepada orang tak dikenal. Atau paling tidak, dia pikir orang itu bukan siapa-siapa...

Review :

Ini adalah buku Sophie Kinsella ketiga yang saya baca setelah Confession of A Shopaholic dan The Undomestic Goddess. Tipikalnya kurang lebih masih sama, chicklit ringan yang menampilkan tokoh wanita muda (yang sering bertindak) bodoh tapi selalu bisa menarik hati cowok-cowok paling keren. :D

Buku ini bercerita tentang Emma Corrigan, staf divisi Marketing perusahaan Panther Corporation. Emma akhirnya bekerja di bidang pemasaran setelah beberapa kali putus asa mencoba berkarir di bidang lain yang dianggap sesuai passion-nya, tapi selalu gagal. Selama ini Emma selalu berada di bawah bayang-bayang Kerry, sepupunya yang sukses dalam karir, kehidupan pribadi, maupun dalam urusan mengambil hati kedua orang tua Emma.

Sebagaimana cewek-cewek lain (menurut Emma demikian), Emma menyimpan banyak rahasia. Baik dari orang tuanya, dari Connor pacarnya, dari sahabatnya dan dari orang-orang lain. Banyak di antara rahasia itu yang bodoh (menurut saya sih, ngapain yang begituan diumpet-umpetin). Tapi di sisi lain sebenarnya, dalam kehidupan nyata, kita sering menjumpai - atau bahkan menjadi - Emma, yang menyembunyikan banyak hal buruk tentang diri kita hanya supaya bisa jaim dan kelihatan baik di mata orang lain, walaupun itu artinya membohongi diri sendiri.

Dalam perjalanan pulang dari Glasgow, pesawat yang ditumpangi Emma mengalami turbulensi. Dalam ketakutan dan kecemasan, tanpa sadar Emma menumpahkan semua (iya, semua) rahasia bodohnya kepada lelaki yang duduk di sebelahnya. Emma tidak menyadari akibat ke-ember-annya sampai ia mengetahui bahwa lelaki itu adalah Jack Harper, multijutawan pemilik perusahaan Panther Corporation, tempat Emma bekerja.

Kejadian berikutnya bisa ditebak, semua rahasia Emma yang dibeberkan kepada Jack menjadi bumerang bagi Emma. Jack, orang nomor satu di perusahaan, yang tahu keadaan Emma sebenarnya, membuat Emma tidak bisa jaim lagi dan mati kutu menjadi sasaran Jack. Sasaran dalam arti yang lucu. Jack setengah menggoda, setengah menyindir, setengah mempermainkan, dan Emma tak berkutik dibuatnya. Namun Jack melakukannya dengan manis, sehingga tanpa disadari, keberadaan Jack bagaikan magnet bagi Emma. Satu hal yang tak pernah dirasakannya ketika bersama Connor.

Bagian Jack menggoda Emma dengan "senjata" rahasia-rahasia Emma benar-benar lucu dan menghibur. Saya membayangkan betapa malunya Emma dan betapa gelinya Jack. Termasuk ketika Emma memberitahu Jack di pesawat, kode rahasia yang selalu digunakan Katie sahabatnya, "Emma, bisakah kau ikut aku untuk meneliti angka-angka ini?" padahal arti sebenarnya adalah "Kita kabur ke Starbucks sebentar, yuk..." Dan kemudian dengan polosnya Katie menggunakan kode itu pada Emma di kantor, di depan hidung Jack Harper. :D

Relasi unik antara Emma dan Jack Harper, kebiasaan Emma untuk tidak jujur kepada dirinya sendiri dan orang lain, hubungannya dengan Connor yang menurut Emma 'kehilangan gairahnya', termasuk masalah Emma dengan keluarganya dikemas dengan manis dalam buku ini. Masih khas Sophie Kinsella, tokoh utama yang (meminjam istilah Ren) TSTL (too stupid to live), kocak, dan rentan pesimis. Namun dalam beberapa hal, menurut saya Emma masih lebih mendingan daripada Becky dalam Shopaholic Series, karena hal-hal bodoh yang dilakukan Emma masih wajar, manusiawi dan sangat mungkin pernah pula kita lakukan dalam hidup. Nggak sebodoh dan segeregetan terhadap Becky lah. :D

Ada juga beberapa quote yang bagus mengenai bagaimana seharusnya sebuah hubungan dibangun sebagaimana dikatakan Emma kepada Jack ketika Jack 'membocorkan' semua rahasia Emma di televisi sementara Emma baru menyadari bahwa ia tak mengetahui sesuatupun tentang Jack.

"Jack, hubungan terbentuk oleh rasa percaya dan kesetaraan. Kalau seseorang berbagi, maka orang yang lain juga harus berbagi.
.....
Hubungan yang sesungguhnya seharusnya berjalan dua arah. Hubungan yang sesungguhnya berdasarkan pada kesetaraan. Dan rasa percaya."

Ciri khas Sophie Kinsella dalam menulis chicklit ringan, manis, menghibur dan lucu masih ditemui dalam buku ini. Page turner juga, bagian Jack menggoda Emma dengan fakta rahasia-rahasianya malah saya baca beberapa kali sambil senyum-senyum sendiri. Saya membaca buku ini tanpa dihinggapi rasa bosan. Kalaupun rentang waktu menyelesaikan buku ini yang tergolong luammaa.. Itu karena terpotong kelahiran anak saya, dan butuh waktu untuk settle down dengan ritme hidup yang pastinya berubah sampai akhirnya sempet megang buku ini lagi. :D

Saya juga suka endingnya, happy ending. Iyalah, namanya juga chicklit :D. Walaupun mudah tertebak alurnya dari awal, tapi saya tetap menikmati membaca buku ini karena Sophie Kinsella mengemasnya dengan manis. Untuk buku ini, saya memberi rating empat bintang.

10 comments:

  1. suka bgt sophie kinsella. Gaya ceritanya asik..
    baca reviewnya cm di awal *ga mau tau critanya dulu* hehe..
    makasih infonyaaa *masukin list blanja buku*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa.. gaya ceritanya asik, kocak gitu. Moga2 masih bisa dapet bukunya ya, karena ini cetakan lama. :)

      Delete
  2. syukaa sophie kinsella hihi tapi nggak ngoleksi bukunya, ta lego secara lakuu :) makasih reviewnya maak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelum dilego, aturan dibaca dulu, hihihi...

      Delete
  3. oh iya mak, dakuw baru bikin blog buku hihi mampir yaa www.restandrelaxbooks.blogspot.com, dah daftar BBI tapi belum diapprove :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daftar BBI mah kudu sabar soalnya divisi membershipnya sibuk banget hehe. Aku udah main ke blognya mak, udah banyak postingannya ya. Semoga sukses dengan pendaftaran BBI-nya yaa.. Keep reading and reviewing :)

      Delete
  4. Tulisan Sophie Kinsella memang lucu-lucu, tapi saya udah agak lupa ceritanya karena dulu cumi "cuma minjem" :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih buanyak buku Sophie Kinsella yang lain kok, Mak. Kalo yang dulu "cumi" yang sekarang borong aja ke toko buku, hehe... *kompor*

      Delete
  5. Duh, jadi kangen baca lagi novel ini.. Entah taun berapa terakhir baca. Nice review mbak :)

    Helloandin.com

    ReplyDelete