Monday, February 23, 2015

Reading Challenge 2015 Master Post

Memasuki tahun 2015, dan sejalan dengan resolusi baca buku tahun 2015 yang gak seberapa itu :D, taun ini saya bergabung lagi dengan reading challenge (RC) yang di-host teman-teman sesama blogger buku. Walaupun di tahun lalu RC saya "jongkok" semua alias kacrut (kecuali goodreads reading challenge, satu-satunya yang berhasil saya penuhi :D). Tahun ini saya nggak ikut banyak-banyak RC, yang penting bisa dijabanin :D dan mudah-mudahan lancar, konsisten sampai akhir tahun, aamiin.


Picture taken from here


1. New Authors Reading Challenge 2015 (NARC)

RC ini di-host oleh Ren, teman BBI yang sudah langganan nge-host NARC ini dari tahun ke tahun. RC ini fokus di buku karya pengarang baru yang belum pernah dibaca sebelumnya. Untuk tahun ini ada perbedaan NARC dibanding tahun sebelumnya, yaitu adanya kategori tambahan :

a. What's in a Name: Baca buku karya pengarang baru dengan nama tokoh di judulnya. Baca minimal 6 (enam) judul buku dalam setahun.

b. Genre 101 : Baca buku karya pengarang baru dengan genre - genre ini. Silakan pilih minimal 12 (dua belas) genre dan baca minimal 1 (satu) judul buku untuk tiap genre yang dipilih. Maksimal genre yang diambil dan buku yang dibaca tiap genrenya tidak dibatasi.

Jenis genre:
Fantasy, Contemporary Romance, Thriller, New Adult, Religion/Spiritual,  Erotica, Asian Lit, History (boleh fiction ataupun romance), Urban Fantasy, Children Lit, Mystery/Crime, Steampunk, Humor, Sport, Young Adult, Science Fiction, Paranormal Romance, LGBT, Horror, Dystopia,  Holiday, Classic, Chiclit, Music, Travel, Biography, Adventure, Women Fiction.

Total minimal buku yang dibaca: 12 (dua belas) buku

c. Girl Power! : Baca buku karya pengarang baru dengan karakter utama wanita yang kuat, mandiri, cerdas, well, silakan tentukan karakteristik tokoh utama yang masuk dalam kategori ini ;). Baca minimal 6 (enam) judul buku dalam setahun.

d. Ebook Lover: Untuk kamu yang pecinta ebook. Baca minimal 6 (enam) judul buku karya pengarang baru dengan format ebook dalam setahun.

e. Series Addict: Yang ingin mencoba seri buku baru. Baca minimal 6 (enam) judul buku yang merupakan buku pertama dari seri karya pengarang baru dalam setahun. Terkait dengan kategori ini, tetap mengacu ke rules no 7 :). Hanya buku pertama saja dari seri oleh pengarang yang berbeda yang dibaca ^^. Semoga jelas yaaa

f. Support Local Author: Mari baca buku karya pengarang baru dari negara kita tercinta, Indonesia! :D Baca minimal 6 (enam) judul buku dalam setahun
Nah, untuk NARC ini saya mengambil level Easy (1-15 buku) dengan kategori tambahan Ebook Lover dan Support Local Author.

http://renslittlecorner.blogspot.com/2015/01/new-authors-reading-challenge-2015.html



2. 2015 TBRR Pile Reading Challenge

RC kedua yang saya ikuti adalah To-Be-Read-and-Review (TBRR) Pile Reading Challenge yang di-host oleh Mbak Inge. Ini maksudnya adalah dalam rangka membabat timbunan saya yang sebenarnya ndak seberapa itu dibandingkan dengan suhu-suhu blogger buku lainnya. Walaupun hanya "segitu" itupun nggak habis-habis dan malah cenderung tertimbun tambah tinggi :D Dasar emang suka gak nahan beli buku baru.

RC ini bertujuan membaca buku-buku yang ada dalam timbunan kita. Buku yang dibaca adalah buku terbitan tahun 2014 ke bawah. Jadi buku yang terbit tahun ini tidak dihitung.

http://bacaaninge.blogspot.com/2015/01/2015-tbrr-pile-reading-challenge.html


Jadiiii...itulah daftar RC yang saya ikuti tahun ini di luar RC Goodreads. Semoga tahun ini jagat perbacaan berpihak pada saya, sehingga bisa memperbaiki kekacrutan tahun sebelumnya :D.


post signature

Saturday, February 7, 2015

Book Review : Walking After You


Judul : Walking After You
Pengarang : Windry Ramadhina
Bahasa : Indonesia
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 328 halaman
Format : Paperback
Diterbitkan pertama kali : 13 Desember 2014


Masa lalu akan tetap ada. Kau tidak perlu terlalu lama terjebak di dalamnya.

Pada kisah ini, kau akan bertemu An. Perempuan dengan tawa renyah itu sudah lama tak bisa keluar dari masa lalu. Ia menyimpan rindu, yang membuatnya semakin kehilangan tawa setiap waktu. Membuatnya menyalahkan doa-doa yang terbang ke langit. Doa-doa yang lupa kembali kepadanya.

An tahu, seharusnya ia tinggalkan kisah sedih itu berhari-hari lalu. Namun, ia masih saja di tempat yang sama. Bersama impian yang tak bisa ia jalani sendiri, tetapi tak bisa pula ia lepaskan.

Pernahkan kau merasa seperti itu? Tak bisa menyalahkan siapa-siapa, kecuali hatimu yang tak lagi bahagia. Pernahkah kau merasa seperti itu? Saat cinta menyapa, kau memilih berpaling karena terlalu takut bertemu luka.

Mungkin, kisah An seperti kisahmu.
Diam-diam, doa yang sama masih kau tunggu.

Setelah sekian lama lebih banyak membaca buku luar atau terjemahan, ini adalah novel karya pengarang lokal pertama yang kembali saya baca. Saya memilih buku Windry Ramadhina karena rekomendasi rekan-rekan yang sudah membacanya, dan menurut mereka buku-buku Windry termasuk bagus.

Lalu bagaimana kesan saya setelah menyelesaikan buku ini? Sebagaimana banyak reviewer di Goodreads menuliskan kesan mereka : manis, manis, manis dan hangat. Ini adalah kisah yang manis, saya menikmati membuka setiap lembarnya dan merasakan hangat di dalam hati saat membacanya. Di beberapa bagian membuat saya tersenyum, di bagian lain saya turut merasakan pilu dan rasa bersalah dari masa lalu yang menghantui tokoh utamanya.

Ini adalah cerita tentang Anise (An), satu dari dua bersaudara kembar yang hidupnya terus-menerus dihantui rasa bersalah dari kecelakaan yang menimpa mereka dan merenggut nyawa Arlet, saudara kembarnya. Rasa bersalah itu membuat An melepaskan impiannya menjadi koki masakan Italia dan memilih mewujudkan impian saudara kembarnya untuk menjadi koki kue. Keadaan kian rumit karena An dan Arlet jatuh cinta kepada lelaki yang sama.

Novel ini adalah tentang bagaimana melepaskan masa lalu. Bukan dengan melupakannya, tapi dengan menerima dan memaafkan diri sendiri. Karena hanya dengan cara itu kita bisa melangkah maju menuju masa depan.

Tokoh favorit saya? Ooww...tentu saja Julian. Koki kue di Afternoon Tea, atasan An, yang bertampang dan bertingkah seperti tokoh-tokoh cowok di Drama Korea; yang kelewat serius, suka marah-marah, hobi menyembunyikan perasaan, tapi sebenarnya punya hati yang manis sekaliiiiii... :D

Saya menyukai cara bertutur Windry Ramadhina dalam buku ini, menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Terus terang saya lebih menyukai cerita yang ditulis dengan Bahasa Indonesia baku daripada yang bertaburan bahasa gaul macam "gue" atau "loe". Mungkin saja selera saya itu dipengaruhi dari latar belakang yang tidak berasal dari ibu kota, sehingga bahasa-bahasa gaul Jakarta itu terasa sedikit aneh di telinga saya. :D

Setelah membaca buku ini, saya jadi tertarik untuk membaca buku Windry yang lain. Untuk Walking After You, saya memberikan rating empat bintang.

Review ini diikutkan sebagai bagian New Author Reading Challenge 2015 kategori Support Local Author.