Saturday, August 1, 2015

Book Review : Alice in Wonderland


Judul : Cerita Bergambar Disney Alice in Wonderland
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 38 halaman
Diterbitkan pertama kali : Oktober 2011


Suatu hari di musim semi yang cerah di taman, seorang gadis bernama Alice duduk di pohon. Kakak perempuan Alice membaca buku. Alice ingin membuat kalung bunga. Alice bosan. Ia ingin mengunjungi dunianya sendiri.

"Duniaku adalah tempat penuh keajaiban," kata Alice.


Alice in Wonderland adalah salah satu cerita klasik paling terkenal yang ditulis Lewis Carroll pada tahun 1865. Kisah ini menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Alice yang terjatuh ke dalam lubang kelinci dan masuk ke dalam dunia fantasi yang penuh makhluk ajaib. Kali ini, kisah klasik Alice diterbitkan dalam bentuk cerita bergambar dwibahasa (Inggris-Indonesia) untuk anak.


Saya (Najwa sih, maksudnya :p) mendapatkan buku ini sebagai hadiah dari tantenya yang datang berkunjung saat Lebaran kemarin. Terus terang saya belum pernah membaca cerita Alice secara utuh, hanya pernah baca sepotong-sepotong, nonton filmnya juga tidak pernah full, mengikuti serinya juga tidak sampai selesai, jadi seperti apa kisah Alice sebenarnya, saya tidak terlalu paham. Saya hanya tahu dia nyemplung ke lubang kelinci, lalu masuk ke dunia fantasi yang penuh makhluk ajaib, lalu ujug-ujug bisa balik lagi ke dunia nyata. Apa yang terjadi selama nyemplung itu, saya tidak terlalu paham. Jadi pas buku ini diterima Najwa, yang kemudian mengajak saya baca bareng, ya dengan senang hati maknya ini pun ikutan membaca mendengar pendongeng cilik membacakan kisahnya.


Cerita dimulai dengan Alice dan kakaknya yang sedang duduk-duduk di taman. Kakaknya sibuk membaca buku, sedangkan Alice yang disergap rasa bosan sibuk berkhayal tentang dunia fantasi penuh keajaiban yang ingin ia kunjungi. Di tengah lamunannya, tiba-tiba di hadapan Alice melintas seekor kelinci dengan jaket, celana panjang dan jam besar. Alice yang penasaran kemudian mengikuti kelinci itu, turut memasuki lubang dan terjatuh ke dalamnya. Saat itulah, Alice masuk ke dalam dunia lain, dunia penuh makhluk ajaib dan hal-hal aneh, sebagaimana ia inginkan. 


Dalam buku setebal 36 halaman ini, kisah Alice dituturkan dengan lebih sederhana namun tetap mengalir dengan baik. Di buku ini, Alice bertemu dengan pintu ajaib yang bisa berbicara, Tweedledee dan Tweedeldum yang suka menyanyi, Cheshire Cat yang bisa menghilang, Ratu Hati, dan tokoh-tokoh lainnya. 


Karena buku ini ditujukan bagi anak-anak, maka cerita pada setiap halaman dibuat sederhana dengan kalimat yang tidak terlalu panjang untuk mempermudah anak-anak memahami isi cerita. Walaupun demikian, kisah Alice dalam buku ini tetap menarik dan mengalir dengan baik. Sebagaimana disebut dalam pengantar buku ini, bahwa buku yang terlalu rumit bisa memadamkan semangat belajar anak, sementara yang terlalu mudah/sederhana membuat mereka bosan.


Selain ceritanya yang mudah untuk dinikmati, ada juga hal-hal yang bisa menjadi bahan diskusi dengan anak, misalnya di akhir cerita dimana Alice menyimpulkan bahwa memiliki dunianya sendiri tidaklah semenyenangkan yang ia kira, dan ia bahagia kembali ke rumah. Bisa juga mendiskusikan berbagai karakter tokoh-tokohnya, misalnya Ratu Hati yang mudah marah dan tidak mau mendengarkan.


Buku ini saya rekomendasikan bagi anda yang mencari bacaan untuk anak. Untuk buku ini saya memberikan rating tiga bintang.


post signature

No comments:

Post a Comment